Kamis, 17 September 2015

Gaya tahun 1970-an

Image copyright Getty
Image caption Dari kiri ke kanan: Gucci musim semi/panas 2015 (Vittorio Zunino Celotto/Getty Images); Stella McCartney musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images); Saint Laurent musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images).
Tak akan ada yang bisa menghindari mode 1970-an pada tahun 2015 ini. Bahan beludru (crushed velvet), sepatu bot pink beritsleting gaya psychedelic, kerah panjang dan rompi yang mengingatkan kita pada festival musik Woodstock pertama terlihat jelas pada busana-busana karya Chanel, Pucci, Gucci, Sonia Rykiel dan Saint Laurent, sementara Stella McCartney yang ultramodern memproduksi pakaian penting musim panas, yaitu gaun spaghetti-strapped yang tentunya diilhami oleh budaya folk.
Tidak peduli apakah gaun panjang atau pendek, apakah dari bahan rajutan atau bahan tipis yang transparan, satu-satunya pegangan adalah memasukkan semua warna pelangi. Celana cutbray juga mulai trendi lagi, tetapi berhati-hatilah jangan sampai tersandung karena bisa-bisa tak ada lagi damai dan cinta!
Gaya ini terlihat pada kreasi: Gucci, Pucci, Chanel, Dries Van Noten, Valentino, Louis Vuitton, dan Prada.

Bahan kulit

Image copyright Getty
Image caption Dari kiri ke kanan: Gucci musim semi/panas 2015 (Vittorio Zunino Celotto/Getty Images); Pucci musim semi/panas 2015 (Pier Marco Tacca/Getty Images); Saint Laurent musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images)
Setelah beberapa musim di mana bahan kulit memadati catwalk, para desainer kini menjelajahi bahan yang lebih halus dari suede, yang juga merupakan dukungan pada mode tahun 1970-an.
Tak aneh jika yang terlihat adalah gaun-gaun dengan nuansa warna safari seperti hijau lumut atau warna cokelat butterscotch yang diilhami oleh karya-karya para perancang Amerika Serikat Ralph Lauren dan Jason Wu.
Namun, mereka yang lebih berani dapat mengenakan rok, celana pendek atau sepatu bot dengan warna hijau apel, ungu lilac dan cokelat –atau ketiga warna ini sekaligus. Celana pendek suede warna pink kreasi Pucci mungkin akan banyak ditiru di pasar dengan harga lebih murah.
Yang pasti poster girl untuk bahan kulit di tahun 2015 adalah Cara Delevingne, yang menyalurkan semangat cowgirl-nya dengan mengenakan jaket kulit gaya bomber dan rok mini kulit karya Saint Laurent.
Terlihat pada: Ralph Lauren, Jason Wu, Derek Lam, Chloé, Saint Laurent, Pucci

Mekar dan indah

Image copyright SIPAGetty
Image caption Dari kiri ke kanan: Celine musim semi/panas 2015 (Pixelformula/SIPA/Rex); Dolce & Gabbana musim semi/panas 2015 (Vittorio Zunino Celotto/Getty Images); Chanel musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images)
Kabar buruk jika Anda sudah bosan dengan musim pakaian olahraga mewah dan jumpsuit District 13 karena mode ini masih terus mendominasi!
Namun gaya keren bermanfaat ini sekarang diimbangi oleh bunga yang mekar dengan indah, bahkan Burberry memproduksi jaket hujan (trench) berbunga-bunga. Merah merupakan warna khas gaya berbunga-bunga ini, tetapi bunga yang ditampilkan kini makin besar, makin berani, dan eksotis seperti gerbera, kacapiring, anggrek serta chrysanthemum.
Dolce & Gabbana menyulamkan tangkai merah bunga yang berkembang di tempat-tempat strategis di gaun malam hitam berbahan tipis; Chanel dan Oscar De La Renta memasang bunga-bunga merah muda yang tampak begitu asli sehingga kelihatannya bisa dipetik dari gaun-gaun putih bersih. Sudah lama rasanya musim semi tidak pernah seindah ini.
Tampak di kreasi: Oscar De La Renta, Chanel, Celine, Simone Rocha, Burberry, Michael Kors.

Kotak-kotak

Image copyright Getty
Image caption Dari kiri ke kanan: Diane Von Fürstenberg musim semi/panas 2015 (Peter Michael Dills/Getty Images); Michael Kors musim semi/panas 2015 (Peter Michael Dills/Getty Images for Michael Kors); Oscar de la Renta musim semi/panas 2015 (Slaven Vlasic/Getty Images)
Tahun ini bahan kotak-kotak, yang menjadi pilihan banyak seragam sekolah musim panas di Inggris, merupakan salah satu tren terbesar di catwalk di New York.
Mungkin sebagai penghormatan kepada aktris seksi Prancis Brigitte Bardot yang kini memasuki usia 80 tahun –ia menikah dengan mengenakan gaun kotak-kotak merah muda– maka Oscar De La Renta dan Diane Von Fürstenberg menciptakan setelan celana pendek yang menarik dan seksi dengan warna biru muda.
Sementara itu rekan sebangsa Bardot, Joseph Altuzarra, memukau dengan setelan jas ala tokoh seri TV tahun 1980-an Dynasty, Alexis Colby, dengan menggunakan bahan kotak-kotak. Perancang lain, Michael Kors, memadukan rok kotak-kotak hitam dengan atasan pendek menggantung (crop top).
Terlihat pada kreasi: Altuzarra, Michael Kors, Oscar de la Renta, Bottega Veneta, Diane Von Fürstenberg.

Denim mewah

Image copyright GettyRex
Image caption Dari kiri ke kanan: Gucci musim semi/panas 2015 (Vittorio Zunino Celotto/Getty Images); Burberry Prorsum musim semi/panas 2015 (Pixelformula/SIPA/Rex); Stella McCartney musim semi/panas 2015 (David Fisher/Rex)
Dua musim lalu, kita diperkenalkan pada konsep ‘denim ganda’ –lengkap dengan peraturan bahwa kita tidak akan pernah mengenakannya dengan hanya satu nuansa warna saja dari kepala ke kaki.
Namun dunia mode sudah mencoba menyingkirkan peraturan ini sejak tahun 1986 lalu. Stella McCartney, Chloé dan Sonia Rykiel semuanya memproduksi setelan jumpsuit denim.
Mereka yang lebih suka berdandan feminin mungkin akan lebih suka gaun pinafore denim Stella McCartney, yang ditunjang oleh gaya trendi 2015 lainnya yaitu gesper, atau tetap mengikuti gaun denim A-line Gucci.
Gucci juga memadukan jaket pendek ala Les Miserables dengan kulot denim –yang pastinya merupakan gaya revolusioner. Untuk celana jean yang genius, lihatlah kreasi Christopher Bailey dari Burberry, yang mendekorasi jaket denim dengan bulu burung unta.
Ada dalam kreasi: Burberry, Chloé, Dolce & Gabbana, Fendi, Gucci, Sonia Rykiel, Stella McCartney

Bahu dan perut kencang

Image copyright GettyRex
Image caption Dari kiri ke kanan: Balenciaga musim semi/panas 2015 (Pixelformula/SIPA/Rex); Balmain musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images); Erdem musim semi/panas 2015 (Tristan Fewings/Getty Images)
Kedengarannya mungkin seperti berolahraga, bukannya mode yang trendi, tetapi 2015 terus melanjutkan mode tahun lalu yang memamerkan bagian badan yang kencang (atau paling tidak seperti itulah idenya) antara atasan pendek menggantung yang sepadan dengan rok bawahannya.
Mode ini sekarang berfokus pada pakaian malam, dengan Balenciaga dan Balmain memproduksi gaun tipis hitam dan merah yang menggoda –yang dapat menjadi alternatif menarik bagi gaun malam yang biasa.
Bahu merupakan bagian tubuh lain yang terus menerus dipamerkan tahun 2015 ini, khususnya pada gaun malam, yang menyorot perut atau bahu atau bahkan keduanya seperti dalam karya perancang Thierry Mugler dan Erdem yang juga membuka lebar bagian perut.
Warna yang disukai adalah peach, ungu lilac dan pink; sementara bahannya tipis menerawang, jatuh menggantung, dan menutupi bagian yang ingin disembunyikan –yang tentunya penting jika ada tidak punya pelatih olahraga top.
Terlihat pada kreasi: Balenciaga, Balmain, Diane Von Fürstenberg, Erdem, Hermes, Marc Jacobs, Miu Miu, Mugler, Ralph Lauren, Sonia Rykiel, Stella McCartney, Valentino.

Celana lebar

Image copyright Getty
Image caption Dari kiri ke kanan: Marc Jacobs musim semi/panas 2015 (Peter Michael Dills/Getty Images); Christian Dior musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images); Pucci musim semi/panas 2015 (Pier Marco Tacca/Getty Images)
Musim semi menandai diberlakukannya kembali setelan celana panjang rapi tetapi kali ini dengan bahan yang lebih bebas: denim, beludru (crushed velvet), sutera piyama, suede, tweed warna lilac –seperti yang diperlihatkan oleh Chanel– atau gaya militer dengan warna biru tua ala pasukan Mao, seperti diinspirasikan oleh Marc Jacobs.
Cara paling keren dalam mengenakan setelan adalah tentunya menggunakan potongan klasik tahun 1970-an, dengan potongan kaki lebar, seperti ditampilkan oleh Pucci: dengan warna-warna mencolok kuning atau oranye, dipadu dengan kacamata hitam super besar.
Jika penampilan seperti ini tidak cocok untuk Anda, pilih celananya saja. Bisa celana kulot semata kaki ala pelaut, celana jodhpurs yang besar dan bahkan celana combat tahun 1990-an yang menjadi favorit di catwalk. Satu-satunya mode yang tidak trendi adalah celana skinny.
Gaya ini tampak pada kreasi: Balmain, Bottega Veneta, Chanel, Dior, Pucci, Fendi, Christopher Kane, Marc Jacobs, Sonia Rykiel

Putih bersih

Image copyright RexGetty
Image caption Dari kiri ke kanan: Lanvin musim semi/panas 2015 (David Fisher/Rex); Chanel musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images); Erdem musim semi/panas 2015 (Tristan Fewings/Getty Images)
Tahun ini merupakan tahun pakaian malam putih atau gaun yang mirip pakaian malam. Bayangkanlah tokoh perempuan cerita gothic dari zaman Victoria yang berjalan dalam pakaian malam, leher tertutup tinggi dan lengan baju besar.
Chanel memadukan kerah putih berkerut-kerut dengan celana pendek garis-garisnya, sementara Erdem merancang gaun pengantin yang mungkin Miss Haversham pun (tokoh di novel Great Expectations karya penulis Inggris Charles Dickens) akan mengenakannya dengan bangga.
Namun dengan akan munculnya film terbaru dari seri Star Wars, Princess Leia jelas mempengaruhi mode yang antitren. Baju putih dengan kerah gulung atau roll neck sederhana dari film pertamanya di tahun 1977 bisa terlihat di mana-mana, dengan Balenciaga memproduksi seperangkat pakaian yang jelas diilhami Leia, bahkan sampai ke penataan rambutnya.
Terlihat pada kreasi: Chanel, Balenciaga, Dior, Erdem, Lanvin, Isabel Marant.

Aksen kerutan dan jumbaian

Image copyright Getty
Image caption Dari kiri ke kanan: Burberry Prorsum musim semi/panas 2015 (Ian Gavan/Getty Images); Valentino musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images); Sonia Rykiel musim semi/panas 2015 (Pascal Le Segretain/Getty Images). 
 
Sumber ww.bbc.com/indonesia/vert_cul/2015/05/150503_vert_cul_2015_fashion 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar